Monday, 10 August 2015

Pergertian Huruf Hijaiyah Beserta Pembagiannya

Huruf hijaiyah adalah huruf-huruf yang digunakan pada tulisan dan bacaan dalam bahasa arab terutama dalam penulisan Al-Qur`an.Huruf-huruf hijaiyah tersebut terdiri diatas 29 huruf yaitu: 


 ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و هـ ء ي 
  

Adapun Huruf-huruf Hijaiyah yang jumlahnya 29 itu terbagi menjadi diatas dua pembagian yaitu:  

4 Sumber Hukum dalam Aswaja

Didalam aqidah Ahlusunnah wal jamaah terdapat 4 sumber phukum sebagai pokok didalam menentukan hukum fiqih yaitu :

Al-Qur’an 
Al-Qur’an merupakan sumber hukum yang paling utama dalam pengambilan hukum terutama di bidang ilmu fiqih karena Al-Qur’an adalah kalam Allah yang merupakan petunjuk bagi umat manusia terutama umat islam yang wajiblah berpegang kepadanya. 

Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 2; Al-Maidah Ayat 44-45, 47 : 

ذلِكَ اْلكِتَبَ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ 

Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. (Al-Baqarah; 2) 

Perkara yang membatalkan Sholat

الذي يبطل الصلاة أحد عشر شيئا: الكلام العمد والعمل الكثير والحدث وحدوث النجاسة وانكشاف العورة وتغيير النية واستدبار القبلة والأكل والشرب والقهقهة والردة.

 Adapun hal-hal yang membatalkan sholat terdiri diatas sebelas perkara yaitu : 
1.Perkataan yang disengaja 
2. Melakukan gerakan yang banyak  
3.berhadats (kecil dan besar) 
4.Kedatangan najis 
5.Terbuka auratnya 
6.Berubahnya niat 
7.Membelakangi kiblat  
8.Makan 
9.Minum  
10.Tertawa terbahak-bahak 
11.Murtad (keluar dari islam) 

Bab Zaraf Zaman dab Zaraf Makan

بَابُ ظَرْفِ اَلزَّمَانِ وَظَرْفِ اَلْمَكَانِ 
  
ظَرْفُ اَلزَّمَانِ: هُوَ اِسْمُ اَلزَّمَانِ اَلْمَنْصُوبُ بِتَقْدِيرِ "فِي" نَحْوَ اَلْيَومَ، وَاللَّيْلَةَ، وَغَدْوَةً، وَبُكْرَةً، وَسَحَرًا، وَغَدًا، وَعَتَمَةً، وَصَبَاحًا، وَمَسَاءً، وَأَبَدًا، وَأَمَدًا، وَحِينًا وَمَا أَشْبَهَ ذَلِكَ.
  
وَظَرْفُ اَلْمَكَانِ: هُوَ اِسْمُ اَلْمَكَانِ اَلْمَنْصُوبُ بِتَقْدِيرِ "فِي" نَحْوَ أَمَامَ، وَخَلْفَ، وَقُدَّامَ، وَوَرَاءَ، وَفَوْقَ، وَتَحْتَ، وَعِنْدَ، وَمَعَ، وَإِزَاءَ، وَحِذَاءَ، وَتِلْقَاءَ، وَثَمَّ، وَهُنَا، وَمَا أَشْبَهَ ذَلِكَ. 

Bab Zaraf Zaman dan Zaraf Makan 
Zaraf Zaman adalah isim zaman (isim yang menunjukkan kepada masa atau waktu ) yang mansub dengan taqdir  "فِي" seperti : 

اَلْيَومَ، وَاللَّيْلَةةَ، وَغَدْوَةً، وَبُكْرَةً، وَسَحَرًا، وَغَدًا، وَعَتَمَةً، وَصَبَاحًا، وَمَسَاءً، وَأَبَدًا، وَأَمَدًا، وَحِينًا

Dan bentuk kata yang menyerupai dengan bentuk diatas. 

Sedangkan Zaraf Makan adalah isim makan (isim yang menunjukkan kepada suatu tempat) yang mansub dengan taqdir "فِي" seperti: 

أَمَامَ، وَخَلْفَ، وَقُدَّامَ، وَوَرَاءَ، وَفَوْقَ، وَتَحْتَ، وَعِنْدَ، وَمَعَ، وَإِزَاءَ، وَحِذَاءَ، وَتِلْقَاءَ، وَثَمَّ، وَهُنَا

Dan bentuk kata yang menyerupai dengan bentuk diatas. 

Sunday, 9 August 2015

Manfaat dan Kelebihan Tidur Siang (Qailulah)

“Qailulah (tidur siang) lah kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.” (HR. Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb, dikatakan oleh Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 1637: isnadnya shahih)

Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Ghazali berkata, “Hendaklah seseorang untuk tidur sesaat pada siang hari karena ia membantu ibadah pada malam hari. “.

Qailulah disunnahkan oleh Rasulullah SAW karena dapat membantu dan membuat seseorang terbangun untuk beribadah di malam hari, serta dapat meningkatkan kualitas hidup. Nabiullah Muhammad SAW sudah memprakatekkan Qailulah ini, dan memerintahkan kepada semua sahabat serta seluruh umat-nya agar mengamalkannya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Tidur sianglah kalian, sebab para syaitan tidak tidur siang.” [HR Al-Thabrani]. Tujuan hadits ini adalah agar kita tidak meyerupai syaitan yang tidak tidur pada waktu siang hari, dan setiap umat Islam dituntut untuk senantiasa menyelisihi syathan dalam segala sikap dan prilakunya.