Saturday, 18 April 2015

KEDUDUKAN ILMU PENGETAHUAN DAN ORANG-ORANG YANG MENUNTUT ILMU PENGETAHUAN

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT pencipta alam semesta yang menjadikan bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan yang menjadikan setiap apa yang ada dibumi sebagai penjelajahan bagi kaum yang berfikir. Tidak lupa sholawat serta salam kami curahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman. Dan sungguh berkat limpahan rahmat -Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini demi memenuhi tugas mata pelajaran Agama Islam mengenai kedudukan ilmu dan orang-orang yang menuntutnya.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja kami mendatang.
Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Aceh Besar,19 November 2014

Penyusun
Kelompok 1(satu)




PENDAHULUAN
  

Sesungguhnya menuntut ilmu meruapakan amalan taqarub kepada Allah yang paling utama yang akan mendekatkan seoran hamba kepada Rabbnya. Ia termasuk berhak ketaatan yang paling utama yan gakan mengangkat kedudukan seseorang muslim serta meniggikan posisinya di sisi Allah. Allah telah memerintahkan para hamba-Nya untuk mencari ilmu, belajar, berpikir dan merenung. Dan, Dia memperingatkan mereka dari kebodohan dan mengikuti hawa nafsu. Allah telah menjelaskan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang di dalam nya seorang hamba mengikhlaskan (niat) hanya untuk Allah, mencari keridhaan-Nya berhias diri dengan adab-adab islami dan berakhlak dengan akhlaknya Nabi Saw. Yang mana akhlaknya beliau adalah al-quran

A.Latar belakang
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.                  Keutamaan ilmu dan kedudukan penuntut ilmu
2.                  Nash-nash keutamaan ilmu dan kedudukan orang-orang yang berilmu
3.                  Perkataan para sahabat dan salafish shali tentang keutamaan menuntut ilmu

 B.Tujuan Penulisan
Adapun tujua penulisan adalah :
1.                  Untuk mengetahui keutamaan ilmu dan kedudukan penuntut ilmu
2.                  Untuk mengetahui nash-nash tentang keutamaan ilmu dan kedudukan orang yang berilmu
3.                  Untuk mengetahui perkataan sahabat dan salafis shali tentang keutamaan menuntut ilmu.

BAB II
PEMBAHASAN

A.KEDUDUKAN ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM
Manusia diciptakan lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah yang lain. Kesempurnaan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya tersebut adalah dengan dengan pemberian akal pikiran dalam penciptaannya. Akal inilah yang dapat membedakan manusia dari makhluk lainnya.
Dengan akal itu Allah SWT telah memuliakan manusia, mengangkat derajatnya dengan derajat yang tinggi. Akal adalah alat untuk berpikir, Allah SWT menjadikan akal sebagai sumber tempat bermula dan dasar dari ilmu pengetahuan. Imam Ghazali mengatakan sebagaimana dikutip oleh Wahbah Az-Zuhaili, penyebutan kata  yang terkait dengan “al-‘aqlu” dalam Al-Qur’an sedikitnya ada lima puluh kali dan penyebutan ‘Uulin-nuhaa’ sebanyak dua kali.[1]
Allah SWT berfirman dalam S. Al-Jastiyah ayat 3-5:
ان في السموات والارض لايات للمؤمنين(3) وفي خلقكم ومايبث من دابة ايات لقوم يوقنون(4) واختلاف اليل والنهار وماانزل الله من السماء من رزق فاحيابه الارض بعد موتها وتصريف الرياح ايات لقوم يعقلون (5)
Artinya: Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman. Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini. Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.[2]

Di dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa dalam setiap ciptaan Allah terdapat ilmu pengetahuan yang akan menunjukkan tanda-tanda Kebesaran Allah kepada manusia. Untuk menggali dan mendapatkan pengetahuan itu manusia harus menggunakan akal pikiran yang telah dianugerahkan kepadanya. Dalam hal ini wahyu dan akal saling mendukung dan melengkapi untuk mendapatkan tanda-tanda Kekuasaan Allah.
Agama Islam datang dengan memuliakan sekaligus mengaktifkan kerja akal serta menuntutnya kearah pemikiran Islam yang rahmatun lil’alamin.[3]  Manusia harus dapat menggunakan kecerdasan yang dimilikinya untuk kesejahteraan hidupnya baik di dunia maupun  di akhirat.
Akal sebagai dasar dari ilmu pengetahuan memberikan kemampuan kepada manusia untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk dan dapat memberikan argumen tentang kepercayaan dan keberagamaannya. Dengan kemampuan akal untuk berpikir ini manusia mampu menentukan pilihan yang terbaik untuk dirinya dan agamanya.
Islam juga meluaskan cakrawala manusia mengenai potensi intelektual, psikologis dan unsur-unsur penting penghidupan lainnya.[4] Islam mengajarkan manusia untuk menggunakan kemampuan berpikirnya untuk menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Dengan menggunakan akal yang dimilikinya manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan.
Manusia harus terus menimba ilmu karena ilmu terus berkembang mengikuti zaman. Apabila manusia tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, niscaya pandangannya akan sempit yang berakibat lemahnya daya juang menghadapi jalan kehidupan yang cepat ini.[5]
Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekananya terhadap Ilmu (sains). Al-Qur’an dan al-Sunah  mengajak kaum muslim untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang tinggi.[6] Allah SWT telah menjanjikan derajat yang tinggi bagi orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan.
Allah SWT berfirman:
واذا قيل انشزوا فانشزوا يرفع الله الذين امنوا منكم والذين اوتواالعلم درجات
“Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu” maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (al-Mujadalah 11).[7]

Menurut al-Maraghi, tafsir dari ayat ini adalah bahwa Allah meninggikan orang-orang yang mukmin dengan mengikuti perintah-Nya dan perintah Rosul, khususnya orang-orang yang berilmu di antara mereka beberapa derajat yang banyak dalam hal pahala dan tingkat keridlaan.[8] Ayat tersebut menunjukkan betapa Allah SWT sangat memuliakan orang-orang yang berilmu pengetahuan. Ayat tersebut juga memberikan gambaran kepada manusia mengenai kedudukan ilmu pengetahuan, sebagai bekal baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Ada sebuah ungkapan terkenal mengenai bagaimana orang harus menuntut Ilmu;“Tuntutlah ilmu sekalipun di negeri Cina”.(HR. Ibnu ‘Adiy dan Al-Baihaqi)[9]
Maksud dari ungkapan tersebut adalah; bahwa ilmu harus dicari dan dikejar walaupun berada di negeri yang sangat jauh sekalipun. Ungkapan tersebut menunjukkan betapa penting dan utamanya kegiatan Talab al-‘ilm, hingga harus dilakukan walau dengan perjalanan ke negeri yang sangat jauh sekalipun. Kata “negeri Cina” di atas hanya sebagai perumpamaan negeri yang sangat jauh, karena negeri Cina adalah negeri yang sangat jauh bagi umat Islam yang berada di Timur Tengah pada waktu itu. Jadi seandainya sekarang negeri yang perekembangan ilmu pengetahuannya paling maju, berada di belahan bumi bagian barat maka kesana pula kita harus mengejar ilmu itu.
Rasulullah menegaskan dengan sabda beliau:
طلب العلم فريضة على كل مسلم (رواه ابن ماجه)
Menuntut ilmu itu adalah suatu kewajiban bagi setiap orang Islam”.[10])HR. Ibnu Majjah)
Jelaslah dari sabda Rasul tesebut bahwasanya menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim, tanpa membedakan laki-laki ataupun perempuan. Begitu pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia, karena orang beribadah kepada Allah juga harus dengan ilmu.

B.   KEDUDUKAN ORANG YANG MENUNTUT ILMU PENGETAHUAN
Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan seorang hamba menuju Rabb-nya. Tidaklah mungkin syari’at Islam ditegakkan dan penghambaan seseorang kepada Rābb-nya –dimana untuk tujuan inilah seorang hamba tercipta di dunia- terwujud kecuali dengan ilmu. 
Maka ilmuilah (ketahuilah) bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allāh, dan mohon ampunlah kepada-Nya dari dosamu serta untuk kaum mukminin dan mukminat” (QS. Muhammad : 19)
Maka di dalam ayat yang mulia ini, Allāh memulainya dengan ilmu terlebih dahulu sebelum menyebutkan sebuah kalimat yang menjadi kunci surga, yakni kalimat tauhid laa ilaaha illallāh.
Cukuplah sebuah ayat di dalam Al Qur’an yang menegaskan keutamaan orang-orang yang berilmu ketika Allāh Ta’ala menyertakan persaksian orang yang berilmu dengan persaksian-Nya pada sebuah perkara yang paling agung, yakni persaksian akan keesaan Allāh Tabaarāka wa Ta’ala.
Allāh bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia, begitu juga para malaikat dan orang-orang berilmu yang menegakkan keadilan juga bersaksi demikian. Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Ali ‘Imrān : 18)
Adapun hadits Nabi shāllallāhu ‘alaihi wa sallam yang menerangkan keutaaman ilmu dan orang yang berilmu adalah sangat banyak. Cukuplah sebuah hadits yang agung dari shāhabat Abu Darda’ rādhiyallāhu ‘anhu yang akan dibawakan, dimana Nabi ‘alaihis shālatu was salaam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلتمسُ فِيهِ عِلْمًا سَهّلََ اللهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ، وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا بما يصنع، وَإِنَّ العالم لَيَسْتَغْفِرُ له مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَ مَنْ فِي الْأَرْضِ، حَتَّى الْحِيتَانُ فِي الْمَاءِ، وَفَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ ليلة البدر عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ، و إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ، فإن الْأَنْبِيَاء لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا، وَإِنَّمَا وَرثُوا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَه، أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allāh akan memudahkan baginya jalan menuju surga.
Sesungguhnya para malaikat menaungi penuntut ilmu dengan sayap-sayap mereka karena ridhā terhadap apa yang mereka lakukan.
Sesungguhnya orang-orang yang berilmu akan dido’akan ampunan oleh para penghuni langit dan bumi, sampai ikan yang ada di air sekalipun.
Keutamaan orang yang berilmu dibanding orang yang rajin ibadah adalah sebagaimana keutamaan bulan ketika purnama dibandingkan seluruh bintang di langit.
Dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris nabi. Sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambil warisan tersebut, sungguh dia telah mengambil bagian yang banyak” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan lainnya. Dinilaihasan lighāirihi oleh Syaikh Al Albani)

Tidak diragukan lagi bahwa kesadaran para penutnt ilmu periha kemuliaan yang tinggi yang didapatkan melalui belajar serta kedudukan yang tinggi yan gbakal mereka dapatkan akan menjadikan mereka sangat antusias untuk menempuh jalan ilmu, belajar dan beretika denga etika-etika syar`i yang akan meningkatkan keduduan dan keutamaan mereka di sisi Allah  Swt. Sehingga, manusiapun bisa mengambil manfaat dari mereka.
Dari Abu Musa Al-Asy`ary dari Nabi beliau bersabda :

“Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang aku utus oleh Allah dengannya adalah seperti hujan deras yang mengenai tanah. Di antara tanah itu ada yang subur yang akan menyerap air dan menumbuhkan rerumputan yang sangat banyak. Ada juga tanah yang keras (tidak subur) yang bisa menampung air, lalu Allah menjadikannya gbermanfaat bagi manusia sehingga mereka bisa minum, mneyirami tanaman dan bercocok tanam. Adapula kelompok lain yang seperti tanah tandus yang tidak bisa menampung air dan tidak bisa menumbuhkan rerumputan. Itulah perumpamaan orang yang mempelajari agama Allah, dimana petunjuk yang aku bawa akan bermanfaat baginya, lalu ia berilmu dan mengajarkannya. Juga, perumpamaan orang yang tidak pernah mengangkat kepalanya untuk itu serta orang yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang aku bawa.
Di dalam hadist ini mengandung bimbingan Nabi untuk berusaha mencari ilmu dan belajar. Hal itu seperti perumpamaan yang disampaikan oleh Nabi Saw terhadap agama yang beliau bawa denga hujan deras yang datang kepada manusia di saat mereka sangat membutuhkannya. Kemusian Beliau menyerupakan orang-orang yang mendengar apa yang beliau bawa dengan tanah yang beranekaraga yang tertimpah air hujan.
Diantara mereka ada yang berilmu, mengamalkn adan mengajarkannya. Orang ini ibarat tanah subur yang menyerap air hujan dan memanfaatkan untuk dirinya, lalu menumbuhkan tumbuhan dan memberikan manfaat kepada yang lain.
Di antara mereka ada yang senang mengumpulkan ilmu dan menghabiskan waktunya utnuk itu, tetapi ia tidak mengamalkanya atau tidak memahami apa yang telah ia kumplkan. Meski begitu, ia mau mengajarkannya kepada orang lain. Orang ini ibarat tanah keras yaitu tanah yang hanya bisa menampung air dan manusia bisa mengambil manfaat darinya.
Dan, diantara mereka ada yang mendengar ilmu, tetapi tidak menjagahnya, tidak mengamalkannya, dan tidak mengajarkan kepada yang lain. Orang ini ibarat tanah cadas berkapur. Yaitu tanah gersang yang tidak bisa menyerap air dan tidak bisa menumbuhkan rerumputan.
Dua kelompok pertama dikumpulkan dalam kategori terpuji karena sama-sama bisa memanfaatkan ilmu, meskipun tingkatannya berbeda. Sedangkan, kelompok yang ketiga tercela karena tidak memanfaatkan ilmu.
Tidak diragukan lagi bahwa sangat berbeda antara orang yang menempuh jalan ilmu lalu mengambil manfaat darinya dan orang-orangpun dapat mengambil manfaat darinya dan antara orang yang puas denga kebodohan dan hidup dalam kegelapan, sehingga ia tidak mendapatkan sedikitpun bagian dari warisan para nabi (ilmu syari).

Dari Abu Hurairah dari Nabi, beliau bersabda :
“Apabila anak keturunan Adam mati maka akan terputus amalnya, kecuali tiga hal; sadaqah jarriyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya (orang tua).”
Alangkah besarnya kebaikan dan pahala yang akan mengalir bak hujan deras yang tidak akan pernah berhenti selama ilmu orang alim ini diajarkan oleh murd-muridnya dari genersi ke generasi. Begitu juga,  buku-buku dan karya-karyanya yangb bermanfaat bagi manusia di berbagai penjuru negeri.
Demikianlah pahal seorang alim akan terus berlanjut setelah kematiannya disebabkan ilmu yang ia tinggalkan kepada manusia dan mereka memanfaatkannya.

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Ilmu adalah masalah/perantara bukan tujuan para penuntut ilmu merasa cukup dengan apa yang mereka pelajari. Ilmu adalah informasi tentang hala dan haram. Pelita penghuni syurga/pelembut saat sahabat dalam keterasingan, teman bicara disaat sendiri, penujuk disaat senang dan susah, senjata untuk menghadapi musuh, dan perhiasan bagi orang-orang yang mulia.


B.SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat untuk teman sekalian, makalah ini dibuat agar kita tahu bagaimana kedudukan orang berilmu dan menuntut ilmu, oleh karena itu tetap berusaha menuntut ilmu dengan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya ilmu, agar kita bisa menjadi orang yang derajatnya sangat tinggi dihadapan Allah SWT dan mengamalkan ilmu kita seluas-luasnya.
Demikian yang saya sampaikan dalam makalah ini semoga bermanfaat bagi kita semua,bila ada kesalahan saya mohon maaf  yang sebesar-besarnya karena sesungguhnya kesempurnaan milik Allah SWT.
C.DAFTAR PUSTAKA

[1] Wahbah az-Zuhaili, Al-Qur’an Menjawab Tantangan Zaman (Jakarta : Muttaqim, 2002), hal 112
[2] Al-Qur’an Terjemah, (Semarang : Toha Putra, 1998), hal.1004
[3] Sahirul Alim, Menguak Keterpaduan Sains Teknologi dan Islam(Yogyakarta: Titian Illahi Press,1998), hal 71
[4] Abdul Hamid Mursi, SDM  yang Produktif, Pendekatan al-Qur’an &Sains,(Jakarta: Gema Insani Press , 1997), hal.36
[5] D. Qonita, Peranan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Pembentukan Mental Kaum Muslim, (Skripsi, fak Tarbiyah IAIN SUKA, 1995), hal.73
[6] Mahdi Ghulsyani, Filsafa-Sains menurut Al-Qur’an, (Bandung:Mizan,1990), hal.39
[7] Al-Qur’an Terjemah, (Semarang : Toha Putra, 1998), hal.1112
[8] Ahmad Mushsthafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi, (Semarang: Toha Putra 1993), Juz 28, hal.25
[9] Fatchurrahman, Al-Hadits al-Nabawy, (Kudus: Menara Kudus,TT), hal. 38
[10] Ibid., hal. 37

  


2 comments:

  1. kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T
    dan terima kasih banyak kepada MBAH atas nomor togel.nya yang MBAH
    berikan 4 angka 7643 alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus MBAH.
    dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
    ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu MBAH. insya
    allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
    kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan MBAH..
    sekali lagi makasih banyak ya MBAH … bagi saudara yang suka main togel
    yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi MBAH BAKARO,,di no ((( 082-333-348-575 )))
    insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 275
    juta, wassalam.
    dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....
    Kami Berani Bersumpah Bahwa Ini Kisah Nyata Dari Kami Demih Allah Demi Tuhan.
    Cuma mbah bakaro.Yg Bisa Membuktikan Angkanya,
    Karna Sudah Banyak Dukun2 Yg Kami Hubungi Tidak Ada Satupun Yg Membawakan Hasil.
    Jika Anda Ingin Merasakan Kemenangan Dalam Permainan Angka Togel 2D,3D,4D 5D, 6D,di Jamin Tembus 100%.
    Bilah Ada Waktu Silahkan Tlpon MBAH BAKARO .Nomor Hp: : 082-333-348-575-

    ReplyDelete
  2. kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T
    dan terima kasih banyak kepada MBAH atas nomor togel.nya yang MBAH
    berikan 4 angka 7643 alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus MBAH.
    dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
    ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu MBAH. insya
    allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
    kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan MBAH..
    sekali lagi makasih banyak ya MBAH … bagi saudara yang suka main togel
    yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi MBAH BAKARO,,di no ((( 082-333-348-575 )))
    insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 275
    juta, wassalam.
    dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....
    Kami Berani Bersumpah Bahwa Ini Kisah Nyata Dari Kami Demih Allah Demi Tuhan.
    Cuma mbah bakaro.Yg Bisa Membuktikan Angkanya,
    Karna Sudah Banyak Dukun2 Yg Kami Hubungi Tidak Ada Satupun Yg Membawakan Hasil.
    Jika Anda Ingin Merasakan Kemenangan Dalam Permainan Angka Togel 2D,3D,4D 5D, 6D,di Jamin Tembus 100%.
    Bilah Ada Waktu Silahkan Tlpon MBAH BAKARO .Nomor Hp: : 082-333-348-575-

    ReplyDelete