اَلْإِعْرَابُ هُوَ: تغيير أَوَاخِرِ اَلْكَلِمِ لِاخْتِلَافِ اَلْعَوَامِلِ
اَلدَّاخِلَةِ عَلَيْهَا لَفْظًا أَوْ تَقْدِيرًا، وَأَقْسَامُهُ أَرْبَعَةٌ:
رَفْعٌ، وَنَصْبٌ، وَخَفْضٌ، وَجَزْمٌ، فَلِلْأَسْمَاءِ مِنْ ذَلِكَ: اَلرَّفْعُ،
وَالنَّصْبُ، وَالْخَفْضُ، وَلَا جَزْمَ فِيهَا، وَلِلْأَفْعَالِ مِنْ ذَلِكَ:
اَلرَّفْعُ، وَالنَّصْبُ، وَالْجَزْمُ، وَلَا خَفْضَ فيها.
I`rab adalah perubahan yang terjadi pada akhir kalimat karena bermacam-maca
amil yang masuk diatasnya kalimat baik amil itu secara lafaz atau perkiraan.
Dan i`rab itu terbagi diatas 4(empat) pembagian yaitu:
-Rafa`
-Nasab
-Khafat
Maka adapun isim di`irab dengan rafa , nasab , dan jar tetapi tidak boleh
dijazam . Adapun fi`il maka di`irab dengan rafa, nasab , dan jazam tetapi tidak
boleh di jar.
Catatan :
Perbedaan Isim dan Fi`il adalah isim itu bisa di jar kan sedangkan fi`il
tidak sedangkan fi`il bisa di jazam kan sedangkan isim tidak.
No comments:
Post a Comment