Sunday, 19 April 2015

Kesunahan Bersugi

والسواك مستحب في كل حال إلا بعد الزوال للصائم وهو في ثلاثة مواضع أشد استحبابا: عند تغير الفم من أزم وغيره وعند القيام من النوم وعند القيام إلى الصلاة.
                                                                                                  
Artinya: Bersiwak  itu disunnahkan didalam tiap tiap keadaan  kecuali ketika sudah tergelincirnya matahari bagi seseorang yang sedang melakukan puasa1. Adapun keadaan(waktu)  yang paling dituntut sunnahkan untuk bersiwak adalah pada 3 tempat yaitu :
1.    ketika terjadi perubahan bau mulut dari pada memakan makanan ataupun selainnya makanan;
2.    ketika  bangun tidur;
3.    ketika hendak berdiri untuk melaksanakan shalat.

Rasaulullah SAW bersabda :

 حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya tidak memberatkan umatku, sungguh akan aku perintahkan mereka untuk bersiwak."

Catatan :
1. Yang dimaksudkan dengan tergelincir matahari ialah apabila matahari telah condong kearah barat dan pada saat itulah masuknya waktu untuk menunaikan shalat dzuhur . Oleh sebab itu dari tergelincirnya matahari hingga terbenamnya matahari , maka makruhlah hukumnya bagi orang yang berpuasa untuk bersiwak , makruh yang dimaksud disini ialah makruh tanzih .


No comments:

Post a Comment