بَقَاءٌ
Maka Wajiblab akal kita meng`itiqadkan bahwa Allah itu bersifat Baqa karena
jikalu Allah itu Fana maka tidak ada lagi yang megatur alam ini maka
mustahillah Allah Ta`ala itu Fana dan akal kitapun tak akan bisa menerimanya
Allah SWT. Berfirman:
وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ
Tuhan haruslah kekal, tidak mungkin Tuhan itu sementara. Allah Ada, Allah
adalah Yang Awal dan Allahlah Yang Akhir, Pada saat semua
makhluk telah fana, Allah itu tetap Ada. Allah
tidak mengalami sakit, tidak mengantuk, tidak tidur, tidak lelah, apalagi
binasa.
Maka tidaklah patut bagi seorang hamba untuk menyembah kepada segala sesuatu yang akan binasa karena semuanya itu kembali kepada Allah , segala sesuatu itu tak mempunyai daya upanya untuk memberikan bekas kepada segaka makhluk.
Allah berfriman yang artinya:
Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang
melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: “Bagaimana Allah menghidupkan kembali
negeri ini setelah hancur?” Maka Allah mematikan
orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya:
“Berapa lama kamu tinggal di sini?” Ia menjawab: “Saya telah tinggal di sini
sehari atau setengah hari”. Allah berfirman: “Sebenarnya kamu telah tinggal di
sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum
lagi berobah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang
belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan
lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali,
kemudian Kami membalutnya dengan daging”. Maka tatkala telah nyata kepadanya
(bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: “Saya yakin
bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Q.S. Al-Baqarah: 259)
Maka patut bagi seorang hambah yang mu`min untuk mengingat bahwa
ia akan mati karena ia juga makhluk dan setiap makhluk pasti akan kembali kepada
Tuhannya maka hendaklah ia beristighfar dan
bertaubat kepada AllahTa’ala.
No comments:
Post a Comment