MAKALAH ILMU PENDIDIKAN
Pemberdayaan Potensi & Sumber Daya
Manusia
DARUSSALAM, BANDA ACEH
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim..............
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kesempatan
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa kehendak-NYA
mungkin kami tidak dapat menyelesaikan dengan baik.
Makalah yang berjudul ”Pemberdayaan
Potensi & Sumber Daya Manusia
Melalui Jalur Pendidikan Formal” menjelaskan tentang bagaimana
memberdayakan potensi dan sumber daya manusia melalui pendidikan formal yang
mana potensi dan sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor untuk
pembangunan, baik pembangunan negara maupun individu. Potensi adalah hal yang
paling mendasar untuk di kembangkan, dimana individu tersebut bisa menemukan
jati dirinya yang sesungguhnya tentang bagaimana kemampuannya ataupun
keahliannya. Sedangkan sumber daya manusia adalah Derajat kualitas usaha
yang ditampilkan seseorang yang terlibat dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang atau jasa. jadi untuk mengasah dan menghsilkan potensi dan
sumberdaya manusia yang baik selayaknya di tempuh melalui jalur pendidikan
formal.
Semoga dengan
adanya makalah ini dapat memberikan banyak informasi, pengetahuan dan wawasan
yang lebih luas kepada kita semua, saya tahu bahwa makalah in mempunyai
kelebihan dan kekurangan maka dari itu saya mohon kritik dan saran yang
membangun. Terimkasih.
Banda Aceh, 27 Februari 2013
Penyusun
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungannya termasuk
lingkungan alam dan lingkungan manusia. Di era persaingan global ini, trend
pendidikan mengalami pergeseran orientasi yang menempatkan pembangunan manusia
seutuhnya melalui pendidikan dan latihan dengan beragam jenis, jenjang, sifat
dan bentuknya. Pendidikan manusia Indonesia seutuhnya diidealisasikan menjadi
titik puncak tercapainya pendidikan nasional yang sampai saat ini menjadi
dambaan bangsa Indonesia. Sosok pribadi yang diidolakan belum juga dihasilkan,
maka lembaga pendidikan dijadikan ekspektasi alternatif, sebagai instrumen
utama proses kemanusiaan dan pemanusiaan, yaitu menghargai dan memberi
kebebasan untuk berpendapat dan berekspresi. Penghargaan yang demikian adalah
benih yang mulai tumbuh, dan sebagai sebuah proses kebebasan terus-menerus
diperjuangkan (Mahmud ed., 2005: 256).
2. Rumusan Masalah
BAB II
Pembahasan
A. Hakekat Pengembangan potensi
dan SDM
Pengertian SDM ada dua macam, yaitu:
1) Derajat kualitas usaha yang ditampilkan
seseorang yang terlibat dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau
jasa, dan
2) Manusia yang memiliki kemampuan kerja
untuk menghasilkan produksi, baik barang atau jasa (Simanjuntak, 1985).
Perbedaan antara kedua pengertian di atas terletak pada derajat kualitas
manusia itu sendiri. Pada pengertian pertama, manusia dipandang sebagai SDM dan
berpotensi bila memiliki kualitas yang sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan
usaha. Dalam konteks makro, ciri yang menandainya adalah kualitas untuk
melaksanakan perubahan dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat,
sedangkan dalam konteks mikro adalah kualitas untuk melakukan proses produksi,
misalnya dalam suatu organisasi bisnis atau industri. Jadi, manusia
menjadi SDM apabila dia terlibat dalam proses produksi dan kualitas kemampuan
yang dimilikinya sesuai untuk menghasilkan produksi itu. Pada pengertian kedua,
aspek kualitas tidak ditonjolkan. Karena pada dasarnya setiap individu manusia
yang termasuk pada kategori angkatan kerja itu terlibat atau dapat dilibatkan
dalam proses pembangunan atau proses produksi, maka dalam kondisi memiliki
kemampuan apapun dia termasuk kategori SDM, apabila dia terlibat dalam proses
itu. Bila belum terlibat, dia masih dikategorikan sebagai potensi. Oleh sebab
ada persyaratan keterlibatan, baik pada pengertian pertama maupun pada
pengertian kedua, maka pemanfaatan kemampuan dalam proses pembangunan nasional
maupun dalam proses produksi merupakan indikator utama proses pengembangan SDM.
Artinya, upaya apapun yang diarahkan untuk meningkatkan kompetensi, akan
termasuk pada upaya pengembangan SDM potensi apabila dikaitkan dengan
pemanfaatannya dalam pembangunan atau dalam proses produksi.
Pengembangan SDM dan potensi merupakan suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan suatu pendekatan bersifat terintegrasi dan holistik dalam
mengubah prilaku orang-orang yang terlibat dalam suatu proses pekerjaan, dengan
menggunakan serangkaian teknik dan strategi belajar yang relevan (Megginson,
Joy-Mattews, dan Banfield, 1993). Konsep ini mengandung makna adanya berbagai
unsur kegiatan selama terjadinya proses mengubah prilaku, yaitu adanya unsur pendidikan,
adanya unsur belajar, dan perkembangan. Unsur pendidikan dimaksudkan untuk
menentukan teknik dan strategi yang relevan untuk mengubah prilaku. Unsur
belajar dimaksudkan untuk menggambarkan proses terjadinya interaksi antara
individu dengan lingkungan, termasuk dengan pendidik. Adapun unsur perkembangan
dimaksudkan sebagai proses gradual dalam perubahan dari suatu keadaan, misalnya
dari keadaan tidak dimilikinya kompetensi menjadi keadaan memiliki kompetensi,
yang terjadi dalam jangka waktu tertentu.
B. Pengembangan SDM & potesi Melalui
Pendidikan formal
Pengembangan SDM dan potensi yang membawa misi sebagaimana disebutkan di
atas difokuskan pada peningkatan ketahanan dan kompetensi setiap individu yang
terlibat atau akan terlibat dalam proses pembangunan. Peningkatan ketahanan dan
kompetensi ini di antaranya dilaksanakan melalui pendidikan. Bila dikaitkan
dengan pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri,
pendidikan formal juga merupakan upaya meningkatkan derajat kompetensi dengan
tujuan agar pesertanya adaptable terhadap berbagai perubahan
dan tantangan yang dihadapi. Selain itu, pendidikan formal yang diselenggarakan
seharusnya juga memberi bekal-bekal kemampuan dan keterampilan untuk melakukan
suatu jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan agar dapat berpartisipasi dalam
pembangunan (Boediono, 1992). Program semacam ini harus dilaksanakan dengan
disesuaikan dengan keperluan dan usaha yang mengarah kepada antisipasi berbagai
perubahan yang terjadi, baik di masa kini maupun yang akan datang (Han, 1994;
Dertouzas, Lester, dan Solow, 1989).
Sebagaimana dijelaskan di atas, pembangunan pada dasarnya merupakan suatu
proses melakukan perubahan, dalam rangka perbaikan, untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat yang berpotensi dan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Kesejahteraan terkait dengan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup rakyat, baik
material maupun mental dan spiritual. Adapun kualitas SDM terkait dengan
derajat kemampuan, termasuk kreatifitas, dan moralitas pelaku-pelaku
pembangunan. Atas dasar ini, proses perubahan yang diupayakan melalui
pembangunan seharusnya menjangkau perbaikan semua sektor secara menyeluruh dan
berimbang, pada satu sisi, dan pada sisi lain merupakan upaya meningkatkan
kualitas SDM dan potensi.
C. Peranan Pendidikan formal Dalam Meningkatkan
Potensi dan Sumber Daya Manusia
Jalur pendidikan merupakan tulang punggung pengembangan SDM dan cara
menemukan potensi yang dimulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
Sementara itu, jalur pelatihan dan pengembangan karir di tempat kerja merupakan
jalur suplemen dan komplemen terhadap pendidikan.
Arah pembangunan SDM dan potesi di indonesia ditujukan pada pengembangan
kualitas SDM secara komprehensif meliputi aspek kepribadian dan sikap mental,
penguasaan ilmu dan teknologi, serta profesionalisme dan kompetensi yang ke
semuanya dijiwai oleh nilai-nilai religius sesuai dengan agamanya. Dengan kata
lain, pengembangan SDM dan potensi di Indonesia meliputi pengembangan
kecerdasan akal (IQ), kecerdasan sosial (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).
D. Unsur-Unsur Penting dalan Mengembangkan Potensi dan
SDM DALAM Pendidikan Fomal
1. Ilmu
Ilmu adalah sesuatu yang dapat membuat seseorang untuk lebih mengerti akan
suatu hal dengan cara melalui pengajaran. Ilmu bisa di peroleh melalui
lingkungan sekitar atau pun dalam pendidikan formal seperti sekolah akademi dan
universitas. Ilmu di bagi dua yaitu ilmu akademik dan non-akademik Ilmu
akademik adalah ilmuyang di ajarkan di lemaga-lembaga seperti IPA (Ilmu
pengetahuan alam), matematika dll sedangkan ilmu non-akademik adalah ilmu yang
di peroleh dari aktivitas sehari-hari seperti memesak, memperbaiki
sesuatum,ilmu cinta dll
Ilmu akan dapatmembuat seseorang menjadi lebih mengetahui akan suatu hal,
dengan adanya ilmu juga diharapkan seorang lebih terampil dan cerdas dalam
mengerjakan pekerjaan yang ada. Dengan adanya globalisasi sangat diperlukan
adanya penguasaan terhadap ilmu karena setiap orang akan berlomba-lomba untuk
lapangan pekerjaanyang di sediakan oleh suatu industri. Menuntut ilmu juga
wajib bagi setiap umat islam hal ini di buktikan dengan beberapa hadist dan
ayat al-Qur’an yang mengatur tentang ilmu. Ilmu ada yang berdampak positif ada
juga yang berdampak negaif hal ini tergantung kepada orang yang menggunakan
ilmu tersebut dan dalam hal inilah pendidikan formal di perlukan untuk mengarahkan
individu kepada hal yang pogitif dalam menggunakan ilmunya
2. Hati
Keberhasilan dalam pendidikan khususnya pendidikan formal tidak selalu di
tentukan oleh kemahiran guru mengajar atau pun kecerdasan murid
kok gk ada penutupnya?
ReplyDelete