Monday, 4 May 2015

Pemberdayaan Potensi & Sumber Daya Manusia Melalui Jalur Pendidikan Formal

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN

Pemberdayaan Potensi & Sumber Daya Manusia
Melalui Jalur Pendidikan Formal









UNIVERSITAS NEGERI ISLAM AR-ARNIRY
DARUSSALAM, BANDA ACEH
TAHUN 2013

KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim..............
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami  kesempatan menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa kehendak-NYA mungkin  kami tidak dapat menyelesaikan dengan baik.
            Makalah yang berjudul ”Pemberdayaan Potensi & Sumber Daya Manusia
Melalui Jalur Pendidikan Formal” menjelaskan tentang bagaimana memberdayakan potensi dan sumber daya manusia melalui pendidikan formal yang mana potensi dan sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor untuk pembangunan, baik pembangunan negara maupun individu. Potensi adalah hal yang paling mendasar untuk di kembangkan, dimana individu tersebut bisa menemukan jati dirinya yang sesungguhnya tentang bagaimana kemampuannya ataupun keahliannya. Sedangkan sumber daya manusia adalah Derajat kualitas usaha yang ditampilkan seseorang yang terlibat dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa. jadi untuk mengasah dan menghsilkan potensi dan sumberdaya manusia yang baik selayaknya di tempuh melalui jalur pendidikan formal.
            Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan banyak informasi, pengetahuan dan wawasan yang lebih luas kepada kita semua, saya tahu bahwa  makalah in mempunyai kelebihan dan kekurangan maka dari itu saya mohon kritik dan saran yang membangun. Terimkasih.





                                                                                    Banda Aceh, 27 Februari 2013                                                                                                                                                
                                                                                                                                                                                                                                                      Penyusun

BAB I
Pendahuluan

1.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungannya termasuk lingkungan alam dan lingkungan manusia. Di era persaingan global ini, trend pendidikan mengalami pergeseran orientasi yang menempatkan pembangunan manusia seutuhnya melalui pendidikan dan latihan dengan beragam jenis, jenjang, sifat dan bentuknya. Pendidikan manusia Indonesia seutuhnya diidealisasikan menjadi titik puncak tercapainya pendidikan nasional yang sampai saat ini menjadi dambaan bangsa Indonesia. Sosok pribadi yang diidolakan belum juga dihasilkan, maka lembaga pendidikan dijadikan ekspektasi alternatif, sebagai instrumen utama proses kemanusiaan dan pemanusiaan, yaitu menghargai dan memberi kebebasan untuk berpendapat dan berekspresi. Penghargaan yang demikian adalah benih yang mulai tumbuh, dan sebagai sebuah proses kebebasan terus-menerus
diperjuangkan (Mahmud ed., 2005: 256).

2.      Rumusan Masalah














BAB II
Pembahasan

 A.      Hakekat Pengembangan potensi dan SDM

Pengertian SDM ada dua macam, yaitu:
1)      Derajat kualitas usaha yang ditampilkan seseorang yang terlibat dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa, dan
2)      Manusia yang memiliki kemampuan kerja untuk menghasilkan produksi, baik barang atau jasa (Simanjuntak, 1985).
Perbedaan antara kedua pengertian di atas terletak pada derajat kualitas manusia itu sendiri. Pada pengertian pertama, manusia dipandang sebagai SDM dan berpotensi bila memiliki kualitas yang sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan usaha. Dalam konteks makro, ciri yang menandainya adalah kualitas untuk melaksanakan perubahan dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat, sedangkan dalam konteks mikro adalah kualitas untuk melakukan proses produksi, misalnya dalam suatu organisasi bisnis atau industri. Jadi,  manusia menjadi SDM apabila dia terlibat dalam proses produksi dan kualitas kemampuan yang dimilikinya sesuai untuk menghasilkan produksi itu. Pada pengertian kedua, aspek kualitas tidak ditonjolkan. Karena pada dasarnya setiap individu manusia yang termasuk pada kategori angkatan kerja itu terlibat atau dapat dilibatkan dalam proses pembangunan atau proses produksi, maka dalam kondisi memiliki kemampuan apapun dia termasuk kategori SDM, apabila dia terlibat dalam proses itu. Bila belum terlibat, dia masih dikategorikan sebagai potensi. Oleh sebab ada persyaratan keterlibatan, baik pada pengertian pertama maupun pada pengertian kedua, maka pemanfaatan kemampuan dalam proses pembangunan nasional maupun dalam proses produksi merupakan indikator utama proses pengembangan SDM. Artinya, upaya apapun yang diarahkan untuk meningkatkan kompetensi, akan termasuk pada upaya pengembangan SDM potensi apabila dikaitkan dengan pemanfaatannya dalam pembangunan atau dalam proses produksi.

Pengembangan SDM dan potensi merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu pendekatan bersifat terintegrasi dan holistik dalam mengubah prilaku orang-orang yang terlibat dalam suatu proses pekerjaan, dengan menggunakan serangkaian teknik dan strategi belajar yang relevan (Megginson, Joy-Mattews, dan Banfield, 1993). Konsep ini mengandung makna adanya berbagai unsur kegiatan selama terjadinya proses mengubah prilaku, yaitu adanya unsur pendidikan, adanya unsur belajar, dan perkembangan. Unsur pendidikan dimaksudkan untuk menentukan teknik dan strategi yang relevan untuk mengubah prilaku. Unsur belajar dimaksudkan untuk menggambarkan proses terjadinya interaksi antara individu dengan lingkungan, termasuk dengan pendidik. Adapun unsur perkembangan dimaksudkan sebagai proses gradual dalam perubahan dari suatu keadaan, misalnya dari keadaan tidak dimilikinya kompetensi menjadi keadaan memiliki kompetensi, yang terjadi dalam jangka waktu tertentu.

B.     Pengembangan SDM & potesi Melalui Pendidikan formal

Pengembangan SDM dan potensi yang membawa misi sebagaimana disebutkan di atas difokuskan pada peningkatan ketahanan dan kompetensi setiap individu yang terlibat atau akan terlibat dalam proses pembangunan. Peningkatan ketahanan dan kompetensi ini di antaranya dilaksanakan melalui pendidikan. Bila dikaitkan dengan pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri, pendidikan formal juga merupakan upaya meningkatkan derajat kompetensi dengan tujuan agar pesertanya adaptable  terhadap berbagai perubahan dan tantangan yang dihadapi. Selain itu, pendidikan formal yang diselenggarakan seharusnya juga memberi bekal-bekal kemampuan dan keterampilan untuk melakukan suatu jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan (Boediono, 1992). Program semacam ini harus dilaksanakan dengan disesuaikan dengan keperluan dan usaha yang mengarah kepada antisipasi berbagai perubahan yang terjadi, baik di masa kini maupun yang akan datang (Han, 1994; Dertouzas, Lester, dan Solow, 1989).

Sebagaimana dijelaskan di atas, pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses melakukan perubahan, dalam rangka perbaikan, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berpotensi dan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kesejahteraan terkait dengan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup rakyat, baik material maupun mental dan spiritual. Adapun kualitas SDM terkait dengan derajat kemampuan, termasuk kreatifitas, dan moralitas pelaku-pelaku pembangunan. Atas dasar ini, proses perubahan yang diupayakan melalui pembangunan seharusnya menjangkau perbaikan semua sektor secara menyeluruh dan berimbang, pada satu sisi, dan pada sisi lain merupakan upaya meningkatkan kualitas SDM dan potensi.
C.    Peranan Pendidikan formal Dalam Meningkatkan Potensi dan Sumber Daya Manusia

Jalur pendidikan merupakan tulang punggung pengembangan SDM dan cara menemukan potensi yang dimulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Sementara itu, jalur pelatihan dan pengembangan karir di tempat kerja merupakan jalur suplemen dan komplemen terhadap pendidikan.
Arah pembangunan SDM dan potesi di indonesia ditujukan pada pengembangan kualitas SDM secara komprehensif meliputi aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan teknologi, serta profesionalisme dan kompetensi yang ke semuanya dijiwai oleh nilai-nilai religius sesuai dengan agamanya. Dengan kata lain, pengembangan SDM dan potensi di Indonesia meliputi pengembangan kecerdasan akal (IQ), kecerdasan sosial (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).
D. Unsur-Unsur Penting dalan Mengembangkan Potensi dan SDM DALAM Pendidikan Fomal     
1.      Ilmu
Ilmu adalah sesuatu yang dapat membuat seseorang untuk lebih mengerti akan suatu hal dengan cara melalui pengajaran. Ilmu bisa di peroleh melalui lingkungan sekitar atau pun dalam pendidikan formal seperti sekolah akademi dan universitas. Ilmu di bagi dua yaitu ilmu akademik dan non-akademik Ilmu akademik adalah ilmuyang di ajarkan di lemaga-lembaga seperti IPA (Ilmu pengetahuan alam), matematika dll sedangkan ilmu non-akademik adalah ilmu yang di peroleh dari aktivitas sehari-hari seperti memesak, memperbaiki sesuatum,ilmu cinta dll
Ilmu akan dapatmembuat seseorang menjadi lebih mengetahui akan suatu hal, dengan adanya ilmu juga diharapkan seorang lebih terampil dan cerdas dalam mengerjakan pekerjaan yang ada. Dengan adanya globalisasi sangat diperlukan adanya penguasaan terhadap ilmu karena setiap orang akan berlomba-lomba untuk lapangan pekerjaanyang di sediakan oleh suatu industri. Menuntut ilmu juga wajib bagi setiap umat islam hal ini di buktikan dengan beberapa hadist dan ayat al-Qur’an yang mengatur tentang ilmu. Ilmu ada yang berdampak positif ada juga yang berdampak negaif hal ini tergantung kepada orang yang menggunakan ilmu tersebut dan dalam hal inilah pendidikan formal di perlukan untuk mengarahkan individu kepada hal yang pogitif dalam menggunakan ilmunya
2.      Hati
Keberhasilan dalam pendidikan khususnya pendidikan formal tidak selalu di tentukan oleh kemahiran guru mengajar atau pun kecerdasan murid




1 comment: